Senin, 02 Desember 2013

Program Menu Kasir

Listing Program


Output Program

Senin, 03 Juni 2013

Teknologi Sederhana di Nusantara

Kemajuan teknologi adalah hal yang baik bagi peradaban manusia,karena dengan berkembangnya teknologi maka manusia semakin mudah dalam menjalani kehidupan dan membawa dampak positif bagi kehidupan manusia,walaupun ada juga dampak negatifnya.

Khusus di bidang teknologi akan dibahas tentang teknologi masa lalu,yang merupakan cikal bakal perkembangan teknologi di zaman sekarang yang digunakan oleh orang-orang zaman dahulu di nusantara.

Dalam bidang pertanian,dulu para petani menggunakan tenaga kerbau untuk membajak sawah,tapi sekarang para petani bisa menggunakan traktor untuk membajak sawah.

Di bidang transportasi,kereta dulu menggunakan batu bara sebagai bahan bakar,sekarang di Indonesia sudah menggunakan tenaga listrik yang disebut dengan KRL(Kereta Listrik) sehingga bisa lebih cepat untuk mencapai tujuan.

Lalu di bidang perairan orang-orang menggunakan rakit dan perahu yang didayung,namun sekarang perahu telah banyak diganti dengan kapal yang menggunakan mesin untuk mengarungi lautan.

Rabu, 01 Mei 2013

Tulisan Mengenai Fabel

A.Pengertian

Fabel adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang berperilaku menyerupai manusia. Cerita tersebut tidak mungkin kisah nyata. Fabel adalah cerita fiksi, maksudnya khayalan belaka.Kadang fabel memasukkan karakter minoritas berupa manusia.Fabel sering digunakan sebagai cerita dalam rangka mendidik masyarakat.

B.Sejarah

Fabel lahir di Yunani pada abad ke-6 SM. Cerita fabel merupakan kesustraan dunia yang tertua. Penulis pertamanya adalah seorang budak bernama Äsop, Beuti (1984: 142).Dari awal fabel merupakan suatu alat/perantara yang paling tepat untuk menyampaikan suatu kebenaran, yang pada saat itu tidak mudah untuk dikatakan secara langsung terutama untuk kalangan rakyat jelata. Setelah Äsop, muncul Phädrus, salah satu seorang pengarang fabel yang terkenal pada abad ke-1 Masehi.Di negara Jerman fabel sudah ditulis dan digemari sejak abad pertengahan (Mittelalter), dan berkembang pesat pada zaman reformasi (Reformationszeit). Penulis fabel yang paling berpengaruh adalah Martin Luther yang menggunakan fabel sebagai media penyampaian pandangannya tentang politik dan kehidupan beragama. Namun mengalami kemunduran pada zaman Barock, tetapi fabel benar-benar berkembang paling pesat pada zaman pencerahan (Aufklärung). Pada zaman ini penulis fabel yang terkenal dari negara Jerman adalah Lessing.
C.     Ciri-ciri
Menggunakan tokoh hewan dalam penceritaannya Hewan yang sebagai tokoh utama dapat bertingkah seperti manusia.
Menunjukkan penggambaran moral / unsur moral dan karakter manusia dan kritik tentang kehidupan di dalam ceritanya.
Penceritaan yang pendek.
Menggunakan pilihan kata yang mudah.
Dalam cerita fabel, paling baik yang diceritakan adalah antara karakter manusia yang lemah dan kuat.
Menggunakan setting alam.
D.Contoh
Di sebuah hutan kecil di pinggir desa ada seekor kelinci yang sombong. Dia suka mengejek hewan-hewan lain yang lebih lemah. Hewan-hewan lain seperti kura-kura, siput, semut, dan hewan-hewan kecil lain tidak ada yang suka pada kelinci yang sombong itu. Suatu hari, si kelinci berjalan dengan angkuhnya mencari lawan yang lemah untuk diejeknya. Kebetulan dia bertemu dengan kura-kura.
“Hei, kura-kura, si lambat, kamu jangan jalan aja dong, lari begitu, biar cepat sampai.”
“Biarlah kelinci, memang jalanku lambat. Yang penting aku sampai dengan selamat ke tempat tujuanku, daripada cepat-cepat nanti jatuh dan terluka.”
“Hei kura – kura, bagaimana kalau kita adu lari? Kalau kau bisa menang, aku akan beri hadiah apapun yang kau minta!”
Padahal di dalam hati kelinci berkata, “Mana mungkin dia akan bisa mengalahkanku?”
Kura-kura menjawab, “Wah, kelinci mana mungkin aku bertanding adu cepat denganmu, kamu bisa lari dan loncat dengan cepat, sedangkan aku berjalan selangkah demi selangkah sambil membawa rumahku yang berat ini.”
Kelinci menjawab lagi, “Nggak bisa, kamu nggak boleh menolak tantanganku ini! Pokoknya besok pagi aku tunggu kau di bawah pohon beringin. Aku akan menghubungi Serigala untuk menjadi wasitnya.”
Kura-kura hanya bisa diam melongo. Di dalam hatinya berkata, “Mana mungkin aku bisa mengalahkan kelinci?”
Keesokan harinya si Kelinci menunggu dengan sombongnya di bawah pohon beringin. Serigala juga sudah datang untuk menjadi wasit. Setelah Kura-kura datang Serigala berkata.
“Peraturannya begini, kalian mulai dari pohon garis di sebelah sana yang di bawah pohon mangga itu. Kalian bisa lihat?”
Kelinci dan kura-kura menjawab, “Bisa!”
“Nah siapa yang bisa datang duluan di bawah pohon beringin ini, itulah yang menang.” Oke, satu, dua, tiga, mulai!”
Kelinci segera meloncat mendahului kura-kura, yang mulai melangkah pelan karena dia tidak bisa meninggalkan rumahnya.
“Ayo kura-kura, lari dong!” Baiklah aku tunggu disini ya.”
Kelinci duduk sambil bernyanyi. Angin waktu itu berhembus pelan dan sejuk, sehingga membuat kelinci mengantuk dan tak lama kemudian kelinci pun tertidur. Dengan pelan tapi pasti kura-kura melangkah sekuat tenaga. Dengan diam-diam dia melewati kelinci yang tertidur pulas. Beberapa langkah lagi dia akan mencapai garis finish. Ketika itulah kelinci bangun. Betapa terkejutnya dia melihat kura-kura sudah hampir mencapai finish sekuat tenaga dia berlari dan meloncat untuk mengejar kura-kura. Namun sudah terlambat, kaki kura-kura telah menyentuh garis finish dan pak serigala telah memutuskan bahwa pemenangnya adalah kura-kura. Si kelinci sombong terdiam terhenyak, seolah tak percaya bahwa dia bisa tertidur. Jadi siapa pemenangnya tentu saja kura-kura.
Amanat yang dapat anda petik dari cerita di atas adalah jangan sekali-kali berbuat sombong. Karena kesombongan bukan senjata yang tepat untuk memenangkan sesuatu.

Selasa, 26 Maret 2013

Kebudayaan di Palembang

Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan.
Sejarah Palembang yang pernah menjadi ibu kota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu, Kerajaan Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9 juga membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya".

Penduduk Palembang merupakan etnis Melayu dan menggunakan Bahasa Melayu yang telah disesuaikan dengan dialek setempat yang kini dikenal sebagai Bahasa Palembang. Namun para pendatang seringkali menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari, seperti bahasa Komering, Rawas, Musi dan Lahat. Pendatang dari luar Sumatera Selatan kadang-kadang juga menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari dalam keluarga atau komunitas kedaerahan. Namun untuk berkomunikasi dengan warga Palembang lain, penduduk umumnya menggunakan bahasa Palembang sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Selain penduduk asli, di Palembang terdapat pula warga pendatang dan warga keturunan, seperti dari Jawa, Minangkabau, Madura, Bugis dan Banjar. Warga keturunan yang banyak tinggal di Palembang adalah Tionghoa, Arab dan India.

Agama mayoritas di Palembang adalah Islam. Di dalam catatan sejarahnya, Palembang pernah menerapkan undang-undang tertulis berlandaskan Syariat Islam, yang bersumber dari kitab Simbur Cahaya. Selain itu terdapat pula penganut Katolik, Protestan, Hindu, Buddha dan Konghucu.


Objek Wisata


Jembatan Ampera

Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang

Sorot laser Gedung Kantor Walikota di latar belakang Benteng Kuto Besak

Air mancur di Kambang Iwak
Sungai Musi, sungai sepanjang sekitar 750km yang membelah Kota Palembang menjadi dua bagian yaitu Seberang Ulu dan seberang Ilir ini merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sejak dahulu Sungai Musi telah menjadi urat nadi perekonomian di Kota Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan.Di sepanjang tepian sungai ini banyak terdapat objek wisata seperti Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Pulau Kemaro, Pasar 16 Ilir, rumah Rakit, kilang minyak Pertamina, pabrik pupuk PUSRI, pantai Bagus Kuning, Jembatan Musi II, Masjid Al Munawar, dll.
Jembatan Ampera, sebuah jembatan megah sepanjang 1.177 meter yang melintas di atas Sungai Musi yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir ini merupakan ikon Kota Palembang. Jembatan ini dibangun pada tahun 1962 dan dibangun dengan menggunakan harta rampasan Jepang serta tenaga ahli dari Jepang.

Seni dan Budaya
 
Festival perahu hias dan lomba bidar di Sungai Musi
Sejarah tua Palembang serta masuknya para pendatang dari wilayah lain, telah menjadikan kota ini sebagai kota multi-budaya. Sempat kehilangan fungsi sebagai pelabuhan besar, penduduk kota ini lalu mengadopsi budaya Melayu pesisir, kemudian Jawa. Sampai sekarang pun hal ini bisa dilihat dalam budayanya. Salah satunya adalah bahasa. Kata-kata seperti "lawang (pintu)", "gedang (pisang)", adalah salah satu contohnya. Gelar kebangsawanan pun bernuansa Jawa, seperti Raden Mas/Ayu. Makam-makam peninggalan masa Islam pun tidak berbeda bentuk dan coraknya dengan makam-makam Islam di Jawa.
Kesenian yang terdapat di Palembang antara lain:
  • Kesenian Dul Muluk (pentas drama tradisional khas Palembang)
  • Tari-tarian seperti Gending Sriwijaya yang diadakan sebagai penyambutan kepada tamu-tamu dan tari Tanggai yang diperagakan dalam resepsi pernikahan
  • Syarofal Anam adalah kesenian Islami yang dibawa oleh para saudagar Arab dulu, dan menjadi terkenal di Palembang oleh KH. M Akib, Ki Kemas H. Umar dan S. Abdullah bin Alwi Jamalullail
  • Lagu Daerah seperti Melati Karangan, Dek Sangke, Cuk Mak Ilang, Dirut dan Ribang Kemambang
  • Rumah Adat Palembang adalah Rumah Limas dan Rumah Rakit
Selain itu Kota Palembang menyimpan salah satu jenis tekstil terbaik di dunia yaitu kain songket. Kain songket Palembang merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan di antara keluarga kain tenun tangan kain ini sering disebut sebagai Ratunya Kain. Hingga saat ini kain songket masih dibuat dengan cara ditenun secara manual dan menggunakan alat tenun tradisional. Sejak zaman dahulu kain songket telah digunakan sebagai pakaian adat kerajaan.

Makanan Khas
 
Pempek merupakan makanan khas Palembang yang telah terkenal seantero nusantara
Kota ini memiliki komunitas Tionghoa cukup besar. Makanan seperti pempek atau tekwan yang terbuat dari ikan mengesankan "Chinese taste" yang kental pada masyarakat Palembang.
  • Pempek, makanan khas Palembang yang telah terkenal di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan bahan dasar utama daging ikan dan sagu, masyarakat Palembang telah berhasil mengembangkan bahan dasar tersebut menjadi beragam jenis pempek dengan memvariasikan isian maupun bahan tambahan lain seperti telur ayam, kulit ikan, maupun tahu pada bahan dasar tersebut. Ragam jenis pempek yang terdapat di Palembang antara lain pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek keriting, pempek adaan, pempek kulit, pempek tahu, pempek pistel, pempek udang, pempek lenggang, pempek panggang, pempek belah dan pempek otak - otak. Sebagai pelengkap menyantap pempek, masyarakat Palembang biasa menambahkan saus kental berwarna kehitaman yang terbuat dari rebusan gula merah, cabe dan udang kering yang oleh masyarakat setempat disebut saus cuka (cuko).
  • Tekwan, makanan khas Palembang dengan tampilan mirip sup ikan berbahan dasar daging ikan dan sagu yang dibentuk kecil - kecil mirip bakso ikan yang kemudian ditambahkan kaldu udang sebagai kuah, serta soun dan jamur kuping sebagai pelengkap.

  • Model, mirip tekwan tetapi bahan dasar daging ikan dan sagu dibentuk menyerupai pempek tahu kemudian dipotong kecil kecil dan ditambah kaldu udang sebagai kuah serta soun sebagai pelengkap. Ada 2 jenis model, yakni Model Ikan (Model Iwak) dan Model Gandum (Model Gendum).
  • Rabu, 13 Februari 2013

    Tanah Abang

    Pasar Tanah Abang di Jakarta memang sangat ramai,baik oleh pedagang maupun oleh pembeli yang ada disana.Karena Tanah Abang adalah pusat pertokoan dan perbelanjaan terbesar di Jakarta.Semua barang tersedia disana,mulai dari sandang,pangan,maupun papan,dan harganya murah dan berkualitas bagus,tidak heran banyak orang yang datang berbelanja disini.

    Dari hasil wawancara dengan para konsumen,mereka menyatakan puas berbelanja di sana karena kualitas barangnya bagus dan harganya murah,mereka juga senang karena di sana barang-barang bisa ditawar harganya menjadi lebih murah,tapi rata-rata harga yang ditawar hanya bisa mencapai 30% dari harga semula.

    Tapi para konsumen juga mengeluhkan keadaan di luar pasar Tanah Abang yang kurang rapih dan teratur,walaupun di dalamnya bersih dan teratur,dan mereka juga berpesan agar berhati-hati dengan kejahatan yang bisa saja timbul di sana seperti pencopetan dan lain-lain.

    Rabu, 02 Januari 2013

    Pusat Grosir Tanah Abang


    Peran Masyarakat

    Masyarakat sangat perlu Tanah Abang,mereka menggunakannya sebagai kegiatan perdagangan.Bermacam-macam barang dijual disana seperti pakaian,makanan,dan lain-lain.Harga yang ditawarkan pedagang disana sangat terjangkau dan barang-barang disana memiliki kualitas yang bagus,sehingga banyak masyarakat yang tertarik untuk berbelanja disana



    Perkembangan Kawasan Tanah Abang

    Kawasan Tanah Abang merupakan kawasan pusat grosir yang sangat ramai di Jakarta,disana lingkungannya juga bersih,sehingga kita nyaman untuk berbelanja.Tanah Abang merupakan pusat grosir yang sangat bagus di Jakarta,karena disana lingkungannya bersih,barang-barang yang dijual murah dan berkualitas tinggi, sehinngga pelanggan merasa nyaman berbelanja disana.